Author : Ilha Yosi Ariansyah
0 Views
Syukur dalam Keseharian
Melimpahnya anugerah, seringkali tak diiringi dengan rasa syukur yang melimpah pula. Ya, tak jarang, kita masih alpa dengan semua nikmat yang diberi oleh Yang Maha Kuasa. Merasa biasa saja ketika nikmat masih membanjiri kita, atau merasa kehilangan ketika nikmat sudah pergi melayang.
Padahal, menjadi pribadi yang mudah bersyukur sebenarnya tidaklah susah. Sebab rasa syukur sejatinya adalah sebuah skill atau kemampuan. Ini artinya, bersyukur itu dapat dilatih dan dibentuk dengan proses latihan yang berulang-ulang.
Seperti apakah gambaran teknis melatih rasa syukur?
Author : Redaksi
0 Views
Vera Ertiana – Guru Garda Depan di Pelosok Timur Indonesia
Profesi sebagai pengajar adalah pekerjaan yang tidak mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi selama proses mencerdaskan anak bangsa. Terlebih, jika dalam proses belajar mengajar tidak ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai.
Namun, segala kesulitan seperti demikian tidak menyurutkan tekad seorang guru berikut ini. Vera Ertiana, seorang guru wanita dari Jawa yang rela mendedikasikan hidupnya untuk mengajar anak-anak di pelosok timur Indonesia.
Mengapa Vera bisa demkian ikhlas mengabdikan dirinya untuk mendidik anak-anak di pelosok daerah? Tantangan apa saja yang yang ia temukan di sana?
Author : El-Zizou
0 Views
Da’i Amnesia (Sebuah Potret Buram Pendakwah Masa Kini)
Da’i adalah salah satu orang yang memiliki peranan penting bagi penyampaian risalah agama kepada umatnya. Di samping itu, ia ibarat cermin, yang menjadi acuan bagi umat dalam menilai apakah perilaku mereka telah sesuai dengan yang diperintahkan oleh agama.
Namun sayangnya, tak jarang kita temui masih banyak da’i-da’i yang kurang menjaga etis dalam komunikasi dakwahnya. Menyampaikan materi dengan mengolok-olok, memaki ataupun menghina. Di samping itu, masih ada di antara mereka yang perilaku sehari-harinya belum mencerminkan perilaku yang seharusnya sebagai seorang pendakwah.
Bagaimana prinsip etika komunikasi dakwah yang benar? Bagaimana pula perilaku yang seharusnya seorang da’i?