Tahun ke 3 Edisi 45

Dalam sejarah perjuangan Islam pada masa Rasulullah dulu, kita mungkin telah familiar dengan kisah beberapa masjid yang memiliki nilai history tinggi. Ya, Masjidil Haram di Mekah, Masjid Al-Aqsa di Palestina, dan Masjid Nabawi di Madinah. Ketiganya disebut memiliki kebesaran nilai, karena memang terikat dengan momen bersejarah yang dialami oleh Rasul. Namun, tahukah kita bahwa sejatinya masih terdapat satu lagi masjid yang juga mempunyai arti besar bagi umat Islam? Masjid ini adalah bangunan yang sangat sederhana, didirikan pada proses perjalanan hijrah Nabi dari Mekah ke Madinah, dan terletak 5 kilometer di sebelah Tenggara Kota Madinah. Ia adalah, Masjid Quba. Mengapa Masjid Quba juga dikategorikan sebagai masjid yang memiliki keistimewaan? Kebesaran nilai seperti apakah yang terkandung dalam Masjid Quba?

Peduli terhadap kondisi internal organisasi adalah hal yang sangat penting. Hal ini mengingat bahwa kemajuan dan kebesaran organisasi, salah satunya ditentukan olehnya. Namun sayangnya, masih ada di antara kita yang belum optimal dalam menunjukkan kepedulian tersebut. Penyebabnya bisa karena berbagai hal. Belum menemukan sosok teladan, barangkali salah satunya. Berkaitan dengan kepedulian terhadap organisasi, kita sejatinya bisa berkaca pada satu sosok sahabat terbaik Nabi berikut ini. Ya, dialah Abu Bakar as-Shidiq. Banyak kepedulian yang telah dilakukan Abu Bakar untuk kebesaran Islam. Begitu besarnya rasa kepedulian yang dimiliki Abu Bakar, bahkan sering membuat sahabat Nabi lainnya takjub dengan beliau. Rasulullah sendiri, bahkan pernah menyampaikan bahwa belum pernah ada sahabat yang lebih bermurah hati kepadanya, selain Abu Bakar. Apa saja bentuk kepedulian Abu Bakar terhadap perjuangan Islam? Nilai apa yang melandasi semangat kepedulian Abu Bakar tersebut?

Nama Imam Bukhori, tentu banyak yang sudah mengenalnya. Sebab hampir dalam setiap penyebutan hadist, nama beliau selalu terselip di akhirnya. Banyak ulama yang demikian takzim dengan beliau. Para ulama bahkan bersepakat, bahwa Imam Bukhori adalah periwayat hadist yang paling baik di antara periwayat lainnya. Karyanya menjadi rujukan yang paling kuat dalam melihat hadist Nabi Muhammad SAW. Tak ada karya besar yang terlahir tanpa kesungguhan dalam pengerjaannya. Begitupun juga dengan yang telah dilakukan oleh beliau. Kita mungkin tak banyak tahu bahwa dalam proses penyusunan periwayatan hadist, Imam Bukhori mengerjakannya dengan penuh perjuangan. Ada idealisme di sana, ada pengorbanan di sana. Seperti apakah bentuk perjuangan Imam Bukhori dalam menyusun karya besarnya tersebut?