Author : Redaksi
0 Views
Jusuf Hamka - Totalitas Sedekah Seorang Pengusaha Dermawan
Menjalankan amalan berupa bersedekah, adalah kewajiban bagi seluruh umat muslim. Terlebih, bagi mereka yang hidup lebih dari berkecukupan. Namun, seringkali masih kita jumpai banyak orang dengan harta berlebih tapi nampak enggan untuk memberi. Takut hartanya berkurang, merasa sayang karena harta itu adalah hasil jerih payahnya selama ini.
Tentang bagaimana bisa totalitas dalam bersedekah, kita barangkali bisa berkaca dari sosok berikut ini. Ia seorang pengusaha kaya raya, namun tidak segan untuk mengeluarkan banyak dana demi menolong sesama. Bentuk bantuannya itupun sangat unik, namun sangat bermanfaat besar bagi kaum papah.
Siapakah sosok pengusaha dermawan tersebut? Seperti apakah totalitas sedekah yang sudah dilakukan olehnya?
Author : Wahanani Mawasti
0 Views
Sedekah Tak Mengurangi Harta (Tinjauan Ilmu Ekonomi Makro)
Ungkapan “sedekah tak akan mengurangi harta”, barangkali sudah sering kita dengar dalam berbagai perbincangan. Meski demikian, ada banyak versi mengenai definisi di balik pernyataan tersebut. Ada yang berpendapat bahwa harta yang disedekahkan akan diganti dengan rejeki tak terduga. Namun ada juga yang berpendapat bahwa pahala yang berlipat adalah penggantinya.
Namun tahukah kita bahwa ungkapan di atas ternyata juga bisa dipahami dari perspektif lainnya. Perspektif baru tersebut yakni menelaahnya berdasarkan tinjauan ilmu ekonomi makro.
Seperti apakah makna sedekah tak mengurangi harta bila ditinjau dari ilmu ekonomi makro?
Author : Hendra Bagus Y.
0 Views
Fenomena Maraknya Gerakan Konservatisme Islam di Indonesia: Analisa dan Upaya Pemecahan Masalahnya
Konservatisme Islam atau paham yang ingin mengembalikan dan mempertahankan Islam sesuai tradisi Nabi dan para sahabat, belakangan ini nampak tumbuh dengan subur. Hal ini ditandai salah satunya dengan maraknya gerakan dakwah yang mengusung tema “hijrah”. Konkritnya, sebagaimana yang bisa kita lihat pada beberapa kalangan pesohor/artis yang mengubah penampilannya dengan memelihara jenggot dan celana di atas mata kaki pada kalangan prianya, dan penggunaan gamis syar’i pada kaum perempuannya.
Fenomena ini, di satu sisi memiliki nilai positif karena menunjukkan keinginan melakukan pertaubatan. Namun di sisi lain jika ditelaah lebih dalam, juga terkandung sebuah bahaya yang dapat berpotensi mengganggu keberlangsungan masa depan Islam maupun dalam konteks kebangsaan.
Seperti apakah bahaya dari adanya gerakan konservatisme Islam? Hal apakah kiranya yang melatarbelakangi munculnya paham ini?