Tahun ke 5 Edisi 49

Wisuda ke-VI STID Al Hadid pada tahun ini telah dihelat. Acara yang diselenggarakan di Dyandra Covention Center Surabaya itu, berlangsung pada hari Sabtu, 7 Maret 2020 yang lalu. Acara pada pagi hari itu berlangsung secara khidmat dan sangat meriah. Dihadiri setidaknya ratusan undangan dan meluluskan ratusan wisudawan. Sebagaimana yang sudah berjalan setiap tahunnya, wisuda STID Al Hadid selalu memiliki tema khusus dalam tiap perhelatannya. Di tahun 2020 ini, tema yang diketengahkan cukup berkesan lagi, yakni, “Mendambakan Intelektual yang Mencintai Kebenaran”. Ada sebuah pesan yang begitu penting hendak disampaikan pada tema tersebut. Dimana hal itu akan diulas dalam artikel bagian 1 ini. Lantas, aspek filosofis apakah yang terkandung dalam tema wisuda ke-VI tersebut? Nantikan ulasannya dalam artikel pertama Buletin Ulul Albab edisi minggu depan.

Guru kita pernah berkata, “Hiduplah dengan Ilmu Bukan dengan Pembiasaan”. Petuah tersebut memiliki arti yakni bahwa dalam memecahkan setiap masalah, lakukanlah dengan ilmu dan bukan berdasarkan kebiasaan yang sebelumnya sering dilalukan. Ya, seringkali tanpa sadar kita selalu terjebak pada pola-pola kebiasaan dalam memecahkan setiap masalah. Seolah-olah ilmu tak berarti, karena merasa kondisi setiap variabel tak mungkin ada perubahan. Peristiwa musibah susur sungai Sempor yang menimpa siswa-siswi SMPN 1 Turi, Sleman, adalah satu pelajaran penting bagi kita mengenai pentingnya ilmu dalam membuat setiap keputusan hidup. Bukan sebaliknya, hanya mendasarkan keputusan pada sebuah kebiasaan. Masalah dan kondisi yang melingkupi antara dulu dan sekarang bisa jadi berbeda. Oleh sebab itulah, pemecahan masalah sangat dimungkinkan untuk tak lagi sama. Seperti apakah wujud konkrit nilai penting hidup dengan ilmu dan bukan dengan pembiasaan? Hikmah apakah yang dapat kita ambil dari peristiwa musibah susur sungai Sempor?