Author : Iskandar al-Warisy
16 Views
Misteri Perintah Allah Agar Berpikir Rasional (Memperingati Hari Jadi Al-Kahfi ke 30 - bag 1)
Banyaknya ayat yang menyuruh kita menggunakan akal rasional, bahkan jika dibandingkan dengan ayat-ayat yang menyuruh sholat, zakat, haji, perang, dakwah dan sebagainya, tentu menjadi misteri ada apakah gerangan dibalik banyaknya ayat-ayat perintah berpikir tersebut.
Author : T. Rahmat Alfandi
16 Views
Belajar dari Pencetak Karya
Banyak kita jumpai, lulusan-lulusan perguruan tinggi yang kesulitan mengaplikasikan ilmu yang didapatkannya selama berkuliah, ketika menghadapi persoalan-persoalan di lapangan. Seolah, ilmu yang didapatkan selama ini, sia-sia belaka.
Agar mampu mengatasi problematika di masyarakat, kita barangkali perlu berkaca pada para ilmuwan muslim pada dahulu kala. Kita bisa mempelajari, bagaimana cara mereka dalam mencetak karya-karya besar, yang bermanfaat bagi umat. Ilmu mereka bukan sekedar menjadi ilmu, tapi ilmu yang mampu memecahkan setiap persoalan yang terjadi di lapangan real.
Lantas, bagaimanakah proses yang dilalui oleh ilmuwan Islam dalam menghasilkan sebuah karya?
Author : Handono Warih J.P. & Fiki
16 Views
Metodologi Hadis Bisa Menjadi Sistem Anti-Hoax
Di era sistem informasi yang berkembang sangat pesat seperti sekarang ini, setiap orang menjadi lebih mudah dalam mendapatkan informasi/kabar apapun. Bahkan cukup dengan menjetikkan jari tangan menggunakan media ponsel, berita di belahan dunia yang nun jauh sekalipun, bisa dengan cepat kita dapatkan.
Namun di tengah banjirnya informasi yang ada, kita juga harus tetap waspada dengan informasi-informasi hoax atau yang bersifat menyesatkan. Sebab tak semua pemberi kabar, benar-benar murni memiliki niat memberikan informasi yang benar. Alih-alih berbagi info yang baik, di balik itu, tak jarang mereka memiliki motif tak baik yang terselubung.
Berangkat dari itu, kita bisa belajar dari bagaimana dahulu umat Islam dalam menerima hadist yang banyak beredar. Melalui imu Metolodogi Hadist, umat Islam diajarkan mengenai cara membedakan, mana hadist yang shahih dan mana hadist yang dhaif.
Lantas, seperti apakah metodologi hadist dalam membedakan mana hadist yang valid dan mana yang tidak? Hikmah apakah yang dapat kita ambil dari metodologi tersebut dalam kaitannya dengan menerima sebuah informasi/kabar?