Tahun ke 5 Edisi 05

“Sebarkanlah walau hanya satu ayat,” kewajiban untuk mensyiarkan nilai-nilai dalam al-Quran memang sudah menjadi kewajiban bagi setiap umat Islam. Sebab dengan terus-menerus mensyiarkannyalah, ajaran-ajaran agama dapat selalu terjaga di tengah sibuknya manusia dengan urusan dunia. Spirit ini pulalah yang mengilhami seorang pemuda asal Jakarta ketika mengagas sebuah teknologi yang bisa memudahkan dalam mengakses bacaan al-Quran. Teknologi yang ia ciptakan ini bahkan diketahui memiliki banyak kelebihan yang mungkin belum kita temukan pada aplikasi sejenis yang lainnya. Animo masyarakat pun begitu tinggi akan hadirnya aplikasi ini. Hal ini terbukti dari jumlah pengunduh yang cukup banyak, selepas beberapa bulan setelah launching perdana dilakukan. Apakah nama aplikasi canggih yang dimaksudkan pada uraian di atas? Seperti apa pula upaya-upaya yang dilakukan oleh sang penggagas ide dalam meng-create terobosan baru tersebut?

Nuzulul Quran adalah momen besar yang barangkali tak akan pernah luput dari perhatian kita umat Islam. Betapa tidak, karena di kala itulah sebuah petunjuk hidup dari Tuhan diturunkan untuk pertama kalinya. Oleh sebab itulah guna memperingatinya, tak jarang di setiap tahunnya umat muslim berbondong-bondong melakukan tafakur untuk merenungi kebesaran di balik momen spesial tersebut. Ada banyak hal yang barangkali dapat kita jadikan hikmah dari Nuzulul Quran. Dan salah satu poin penting yang bisa kita hayati adalah terkait kenikmatan besar di balik peristiwa tersebut. Ya, jika ditelaah lebih dalam, akan dapat kita temukan sebuah korelasi antara Nuzulul Quran dengan perubahan sosial. Bahkan lebih jauh dapat dikatakan, bahwa Nuzulul Quran merupakan sebuah tonggak awal dari terjadinya perubahan sosial di masa itu. Mengapa Nuzulul Quran dapat dikatakan sebagai tonggak awal terjadinya perubahan sosial bagi kehidupan umat manusia? Ajaran-ajaran universal seperti apakah yang terkandung dalam wahyu pertama tersebut?

Pada 10 hari terakhir menjelang Ramadhan usai, banyak orang berlomba memburu malam Lailatul Qadr. Ya, sebagaimana yang banyak dipercaya, seseorang akan mendapatkan pahala setara 1000 bulan, jika mampu menangkap malam turunnya al-Quran tersebut. Padahal, jika kita memahami secara tepat mengenai makna Lailatul Qadr, kita akan menemukan sebuah spirit besar yang terkandung dalam malam penuh kemuliaan tersebut. Spirit yang justru bukan berkaitan dengan bagaimana kita mencari kapan Lailatul Qadr datang, melainkan spirit yang seharusnya dipelajari dan diterapkan oleh umat muslim baik sejak dahulu kala maupun pada konteks kekinian. Lantas, spirit apakah yang terkandung dalam Lailatul Qadr? Bagaimana pula wujud penerapan spirit tersebut pada konteks kekinian?