Author : Anggun Dwi Antari
0 Views
Kenikmatan Rasional dalam Kehidupan
Nikmatnya berpikir rasional sejatinya amat besar nilainya. Sedari kita membuka mata di pagi hari hingga memejamkannya kembali di malam hari, rutinitas kita sehari-hari tak dapat dipisahkan dari aktivitas berpikir ini. Oleh karenanya, siapa saja yang mampu menghayati kenikmatan rasional, tentu akan merasa sangat bersyukur bisa dipertemukan dan memperdalam cara berpikir tersebut.
Tapi sayangnya, banyak di antara kita yang notabene telah hidup belasan tahun di lingkungan rasional namun masih abai dengan adanya kenikmatan ini. Indikasi mudahnya dapat dilihat dari bagaimana cara kita menghadapi masalah atau seringkali merasa kurang bermakna dalam menjalani peran dan tugas kerja sehari-hari.
Lantas, seperti apakah sejatinya wujud kenikmatan rasional ketika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?
Author : Fendik Dana Iswara
0 Views
Membangun Sikap Pantang Menyerah dalam Berkarir
Dalam berkarir, tak dapat dipungkiri terkadang muncul hambatan ataupun masalah di dalamnya. Masalah-masalah tersebut, bahkan tak jarang membuat kita menyerah untuk melanjutkan meniti karir itu.
Padahal, di tengah hambatan karir yang melanda, terkadang telah tersedia pula pilihan solusi untuk mengatasinya. Namun sayangnya, entah mengapa kita seringkali seolah mengabaikannya, memilih cara-cara yang salah, atau bahkan dengan mudah memilih untuk menyerah. Padahal dengan menempuh solusi-solusi yang salah ataupun menyerah, kita sejatinya telah merugikan diri sendiri dan juga orang lain.
Lantas, faktor apakah yang seringkali menjadi penyebab seseorang mudah menyerah dalam menghadapi tantangan dalam berkarir? Bagaimana pula cara mengatasi sikap mudah menyerah tersebut?
Author : R. Fahrudin
0 Views
Belajar Kesuksesan Sejati dari Kisah Nabi Nuh
Tak bisa dipungkiri jika banyak orang menjadikan hasil sebagai tolok ukur kesuksesan. Mulai dari menilai kesuksesan belajar, bekerja, bahkan berdakwah, semuanya hampir selalu mendasarkan pada hasil untuk menentukan keberhasilan seseorang. Namun yang menjadi pertanyaan adalah, benarkah hakekat kesuksesan seperti demikian?
Untuk memahami makna sukses yang sebenarnya, kita barangkali bisa mempelajari hal tersebut dari kisah Nabi Nuh as. Sebab dari kisahnya, kita akan menemukan sebuah fakta yang tak biasa. Ya, sebagaimana yang kita tahu, jumlah obyek dakwah yang didapatkan oleh Nabi Nuh sangatlah sedikit bila dibandingkan dengan nabi-nabi lainnya. Namun betapa tercengangnya kita, manakala melihat nama beliau dimasukkan oleh Allah ke dalam jajaran nabi bergelar Ulul Azmi sebagaimana yang didapat oleh Nabi Musa, Isa, Ibrahim, dan Nabi Muhammad SAW.
Lantas, seperti apakah sesungguhnya makna kesuksesan itu?