Author : Akbar Suro
0 Views
Islam Mengangkat Derajat Wanita
“Wanita lebih lemah daripada laki-laki, wanita lebih rendah derajatnya dibandingkan laki-laki”, dikotomi gender semacam ini seolah tak pernah hilang dalam pandangan masyarakat, termasuk bagi kita, wanita muslim. Pembedaan tersebut saat ini bahkan diketahui tidak hanya pada aspek biologis ataupun sifat-sifat fitrahnya saja melainkan sampai pada derajat dan tanggung jawabnya pada pembangunan masyarakat. Hal inipun pada akhirnya bisa menghambat laju pembangunan.
Adanya realita tersebut, sungguh sangat disayangkan. Sebab seperti yang kita tahu, Islam sendiri sejatinya begitu mengangkat derajat kaum wanita. Telah ada banyak cerita dalam sejarah yang menunjukkan bahwa Allah telah mengubah kedudukan wanita hingga jauh lebih beradab dibandingkan dengan kondisinya dulu pada masa jahiliyah.
Bagaimana sejarah Islam dalam mengangkat derajat kaum wanita? Bagaimana sejatinya pula nilai wanita dalam peran pembangunan masyarakat?
Author : Redaksi
0 Views
Mbah Sadiman; Sang Pemberi Kontribusi dalam Sunyi
Melihat hutan dan perbukitan menjadi gundul karena ulah oknum tak bertanggungjawab, sebagian besar orang mungkin hanya bisa mengelus dada dan mengutuk tindakan tersebut. Tapi lain halnya dengan yang dilakukan oleh seorang warga di dusun Ndali, Wonogiri, mbah Sadiman namanya. Ia diketahui selama 21 tahun ini menanam kurang lebih 4000 pohon di perbukitan desanya seorang diri. Tak ada warga lain yang membantu usahanya tersebut, sebaliknya mereka justru mencemooh dan menyebut mbah Sadiman sebagai ‘orang gila yang kurang kerjaan”.
Namun, meski mendapat gunjingan sana sini, mbah Sadiman tidak pernah bergeming dari usahanya tersebut. Ia terus menanam, menanam, dan menanam.
Apa yang mendorong mbah Sadiman ikhlas menanam ribuan pohon seorang diri selama 21 tahun? Bagaimanakah hasil akhir atas kerja keras mbah Sadiman tersebut?
Author : Widya Isni Agustin
0 Views
Menjadi Wanita yang Rasional dan Tidak Emosional
Wanita adalah makhluk ciptaan Allah yang sejatinya dianugerahi potensi-potensi yang hampir sama dengan kaum pria. Salah satunya, mereka tidak hanya bisa merasa tapi juga bisa berpikir. Sehingga tidak tepat kiranya bila wanita selalu ditempatkan sebagai sosok yang emosional.
Namun sayangnya, sebagian kaum wanita nampaknya sudah nyaman dengan pelabelan yang diberikan pada mereka tersebut. Apalagi pelabelan itu ditunjang oleh adanya penelitian yang menyebutkan demikian. Padahal, apakah memang seperti itu faktanya? Jika kita mau menilik lebih dalam, sesungguhnya ada banyak cara agar wanita bisa menjadi rasional, salah satunya seperti yang diungkapkan dalam ilmu dasar-dasar logika dan juga dalam beberapa ayat Al-Quran.
Seperti apakah cara menjadi wanita yang rasional berdasarkan pendekatan ilmu dasar-dasar logika dan Al-Quran tersebut?