Author : Redaksi
0 Views
Pengalaman Spiritual Pilot Abdul Rozaq (Ketika Batas Hidup dan Mati Membentang di Depan Mata)
Pada 16 Januari 2002 silam, publik pernah dibuat tercengang pada sebuah berita kecelakaan yang menimpa pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 421. Pesawat tersebut mengalami gangguan setelah menghadapi awan Cumulonimbus. Di ketinggian 31 ribu kaki, kedua mesin pesawat mati, begitupun dengan semua instrumen yang ada di dalamnya. Pesawat pun terombang-ambing dan tinggal menunggu kejatuhannya.
Namun ajaibnya, pesawat yang dikemudikan oleh kapten pilot Abdul Rozaq tersebut pada akhirnya mampu mendarat dengan selamat di anak sungai Bengawan Solo. Hampir seluruh penumpang, kru dan pilot pesawat selamat, kecuali 1 orang pramugari.
Bagaimanakah kronologi kecelakaan yang menimpa pesawat GA 421 tersebut? Mengapa pesawat yang telah mati kedua mesinnya, namun pada akhirnya masih bisa mendarat dengan selamat?
Author : Johar Indra S.
0 Views
Kala Kekayaan Tak Mampu Membuat Manusia Bahagia
Pernahkah kita merasa bahwa orang yang paling bahagia di dunia ini adalah para orang kaya? Mereka memiliki segalanya dan bisa membeli apapun maka dari itu mereka bahagia, demikian biasanya pikir kita.
Namun, tahukah kita bahwa nyatanya bukanlah kekayaan yang mampu membuat manusia bahagia, melainkan rasa syukur. Hal ini sebagaimana yang pernah diungkapkan dalam sebuah penelitian yang mengukur indeks kebahagiaan negara-negara di dunia (178 negara), dimana posisi pertama (negara dengan penduduk paling bahagia) justru ditempati oleh sebuah negara kepulauan kecil di Pasifik Selatan, Vanuatu. Amerika sendiri sebagai negara kaya diketahui menempati peringkat ke-150, Rusia ke-172, Inggris ke-108 dan Jepang ke-95.
Mengapa bersyukur bisa membuat manusia bahagia? Bagaimana cara mensyukuri nikmat harta agar kita bisa lebih berbahagia?
Author : Abu Zelda
0 Views
Mengenal Keterampilan Mengendalikan Hawa Nafsu
Hawa nafsu adalah hal yang patut diwaspadai oleh manusia. Sebab seperti yang kita tahu, ia bisa berpotensi merusak bila manusia tidak mampu mengendalikannya. Kita bisa melihat itu dari berbagai contoh kedosaan dan kehancuran yang disebabkan oleh hawa nafsu. Karena pengaruhnya yang besar tersebut barangkali yang menyebabkan mengapa umat Islam diperintahkan untuk berpuasa di bulan Ramadhan setiap tahunnya. Harapannya, agar umat muslim bisa terasah keterampilannya dalam mengendalikan hawa nafsu.
Namun sayangnya, meski sudah dijalankan setiap tahun, tidak semua umat Islam memiliki keterampilan tersebut. Hal ini bisa dilihat dari belum adanya perubahan yang signifikan setelah bulan Ramadhan berlalu, dimana tiap diri masih saja mudah tergiring oleh hawa nafsu.
Untuk itu, sangat penting kiranya bagi kita untuk memiliki keterampilan mengendalikan hawa nafsu. Seperti apakah gambarannya?