Author : Ramadhan Notonegoro
0 Views
Kompetisi Menurut Islam serta Dampak Kompetisi Segala Cara
Kompetisi, memang tak dapat dipungkiri memiliki peranan yang cukup besar dalam mendorong sebuah kemajuan. Salah satu dampak positif tersebut, dapat dirasakan oleh peserta kompetisi itu sendiri. Ya, sebab dengan berkompetisi, seseorang akan lebih terpacu untuk mengerahkan segenap tenaga agar menjadi yang terbaik dari selainnya.
Namun sayangnya, tak jarang kita jumpai adanya orang-orang yang menodai makna luhur dari kompetisi tersebut. Mereka menghalalkan segala cara demi memenangkan kompetisi semata. Mereka berpikir, hanya dengan cara seperti itulah ia bisa meraih kesuksesan dengan instan. Padahal tanpa mereka sadari, kompetisi segala cara pada dasarnya hanya membawa kemudhorotan bagi dirinya sendiri. Kemudhorotan tersebut bahkan jauh lebih besar efeknya daripada kenikmatan sesaat yang mereka terima.
Apa dampak yang akan diperoleh oleh orang-orang yang melakukan segala cara demi meraih kemenangan? Bagaimanakah kompetisi yang seharusnya menurut Islam?
Author : Moch. Syafi'udin
0 Views
Dilema Minat dan Bakat yang Membawa Mudharat di Dalam Kehidupan Berorganisasi
Berpikir mendalam untuk menetapkan minat dan bakat agar bisa memilih karier yang tepat, memang sah-sah saja dilakukan oleh setiap orang. Sebab mengingat, karier yang kita pilih adalah bidang yang akan dijalani untuk seumur hidup.
Namun hal tersebut dapat berubah menjadi persoalan ketika kita memikirkannya secara berlarut-larut hingga membuat dilema. Lebih parahnya lagi, bila kita kemudian menjadi tidak semangat dalam menjalankan peran atau bahkan meninggalkan tugas-tugas yang telah diembankan.
Maka dari itu, perlu kiranya bagi kita untuk bisa mengatasi kegalauan akibat bingung menetapkan minat dan bakat. Bagaimanakah cara mengatasi dilema menentukan minat dan bakat?
Author : Aris Mohammad
0 Views
Sebuah Fenomena Sosial: Spiritualisme yang Tak Memiliki Efek Sosial
Sebagai umat muslim, kita tentu senang melihat bagaimana umat di negeri ini memiliki tingkat religiusitas dan spiritualitas yang tinggi. Sebab, hal ini tentu akan membawa dampak positif pula bagi penerapan ibadah sosial mereka sehari-hari.
Namun faktanya, jauh panggang dari api. Sebab dalam prakteknya, spiritualisme yang tinggi sepertinya tidak memiliki efek bagi kehidupan sosial sebagian umat Islam. Di antaranya bisa kita lihat dari fenomena banyaknya pelanggaran norma agama yang dilakukan oleh mereka. Korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, pergaulan tanpa batas, tindak kriminalitas, hampir menghiasi berita di televisi setiap hari.
Lantas, apakah gerangan yang menyebabkan spiritualisme atau ibadah ritual yang dijalankan oleh umat Islam tidak membawa dampak positif bagi kehidupan sosialnya?