Author : Utari Eka Bhandiani
0 Views
Belajar Kebhinekaan dari Piagam Madinah
Keberagaman bukanlah suatu hal yang salah, sebaliknya ia adalah sebuah anugerah. Ya, sebab dengan perbedaan, kita diajarkan untuk saling toleransi, saling menghormati, dan saling memahami satu sama lain. Sehingga perbedaan, entah itu karena berbeda ras, suku, ataupun agama, tidak patut menjadi alasan bagi kita untuk saling berkonflik ataupun saling menyakiti.
Umat Islam di Indonesia sebagai bagian dari bangsa yang majemuk, pun penting kiranya untuk memegang prinsip-prinsip di atas. Apalagi dalam sejarah Islam dahulu kala, Rasulullah telah mencontohkan pada kita bagaimana cara menjaga kebhinekaan. Hal itu sebagaimana yang tertuang dalam perjanjian yang menjadi pijakan dalam mengatur tata cara hidup bersama antara kaum Muhajirin, Anshor dan Yahudi. Konstitusi itu adalah Piagam Madinah.
Pelajaran apa sajakah yang bisa dipetik dari Piagam Madinah mengenai kebhinekaan? Upaya apa yang bisa dilakukan oleh umat Islam di Indonesia dalam menjaga kebhinekaan jika berkaca pada Piagam Madinah?
Author : Redaksi
0 Views
B. J. Habibie - Perjuangan Meraih Cita-cita Membangun Bangsa
Habibie dan pesawat terbang, adalah dua realita yang tak terpisahkan. Bagaimana tidak dikatakan demikian, bila semenjak kecil hingga Habibie berusia senja seperti sekarang, beliau selalu berkutat dengan alat transportasi tersebut. Ya, menjadi seorang pembuat pesawat terbang adalah mimpi Habibie.
Kita mungkin hanya melihat bagaimana ia kemudian sukses mewujudkan mimpinya tersebut dan tanpa tahu bagaimana ia pun juga sama dengan para pemilik cita-cita lainnya yang harus berjibaku dengan hambatan dan tantangan. Tantangan yang beliau hadapi, bahkan hampir sempat merenggut nyawanya. Tapi Habibie tak pernah gentar. Ia terus dan terus maju, berjuang habis-habisan demi meraih mimpi besarnya tersebut.
Apa saja upaya-upaya yang ditempuh oleh Habibie untuk meraih cita-citanya menjadi pembuat pesawat terbang? Mengapa ia begitu gigih dalam merealisasikan mimpinya tersebut?
Author : Dewi Siti Fatimah
0 Views
Menghayati Kembali Makna Ibadah Haji
Musim haji tiba. Berbondong-bondong umat muslim pergi menunaikan rukun Islam yang ke-5. Kita mungkin dibuat takjub dengan fenomena tersebut. Betapa tidak, jika melihat ibadah haji menjadi ritual yang tak pernah sepi peminat. Setiap tahun, kita bisa melihat bagaimana ribuan bahkan jutaan orang selalu memenuhi kuota haji. Di antaranya bahkan ada yang rela menunggu hingga bertahun-tahun.
Namun sayangnya, besarnya jumlah maupun semangat untuk melaksanakan ibadah haji tersebut, belum diiringi dengan adanya perbaikan sekembalinya dari tanah suci. Perbaikan tersebut terkait dengan perubahan akhlaq pada diri sendiri maupun perbaikan kontribusi di masyarakat. Padahal, seandainya setiap yang berhaji mau menilik pada sejarah, maka ia bisa menemukan bagaimana sesungguhnya esensi dari ibadah haji itu.
Apa yang menjadi penyebab seseorang tidak mengalami perubahan yang berarti setelah berhaji?