Tahun ke 3 Edisi 19

Amal jariyah, tentu kita semua sudah sama-sama mengetahuinya. Ia dikenal sebagai amalan yang akan terus mengalir, meskipun si empunya amal telah meninggal dunia. Namun, tahukah kita bahwa ternyata, tidak hanya amal saja yang bisa terus mengalir, dosa pun juga bisa berpotensi seperti demikian. Sebagaimana amal jariyah, dosa ini juga akan terus mengalir tidak putusnya kepada si pemiliknya. Jika dosa yang biasa saja bisa memperberat kita untuk masuk ke surga-Nya, maka bisa dibayangkan bagaimana seandainya bila kita memiliki dosa jariyah. Apa sesungguhnya dosa jariyah itu? Bagaimana cara agar kita bisa terhindar dari dosa tersebut?

Keberadaan informasi memang sangat diperlukan oleh setiap orang. Dengan ketersediaan informasi, kita bisa menambah wawasan, pengetahuan dan sebagainya. Namun, apa jadinya bila informasi yang kita sebarkan atau dapatkan adalah informasi yang menyesatkan (HOAX). Hal tersebut tentunya bisa membawa banyak dampak negatif. Sejarah kasus fitnah terhadap istri Rasulullah, Aisyah, adalah salah satu contoh betapa pentingnya pengelolaan informasi yang benar. Sebab, dari kasus tersebut, kita dapat mengetahui bagaimana dahsyatnya pengaruh dari sebuah penyebaran informasi yang salah. Apa pelajaran yang bisa dipetik dari kasus fitnah terhadap Aisyah dalam hal pengelolaan informasi?

Dalam melakukan dakwah, tidak bisa kita pungkiri pasti akan selalu menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan besar yang sering dihadapi oleh para pendakwah adalah budaya masyarakat setempat. Karena sulitnya menghadapi gesekan dakwah dengan budaya ini, tak jarang kita temui banyak juru dakwah yang pesimis dan menyerah. Namun sebetulnya kita tidak perlu menjadi pesimistis mengetahui fenomena tersebut. Sebab, sekalipun memang sulit, jika kita mengetahui prinsip-prinsip menghadapinya, kita pasti bisa menaklukkannya. Sebagaimana kesuksesan Rasulullah dulu, yang harus menghadapi budaya masyarakat yang begitu jahiliyah, namun berakhir dengan kesuksesan gemilang. Mengapa dakwah Nabi bisa meraih kesuksesan sekalipun bergesekan dengan budaya masyarakat Arab yang jahiliyah? Apa prinsip yang dijalankan oleh Rasulullah dalam menghadapi gesekan dakwah dengan budaya?