Author : Yudi Asmara
0 Views
Prasyarat Hijrah (Melepaskan Belenggu-belenggu Sosial)
Selama ini, sebagian dari kita barangkali hanya tahu bagaimana hijrah yang dilakukan oleh Nabi ke Madinah membawa dampak positif yang sangat signifikan bagi perkembangan Islam. Namun, ada beberapa hal yang kiranya belum banyak kita ketahui, yakni tentang bagaimana proses Nabi sebelum memutuskan untuk berhijrah, termasuk tentang faktor yang menjadi kunci kesuksesan Nabi dalam melakukan hijrahnya.
Salah satu faktor yang mendorong keberhasilan hijrah Nabi tersebut adalah dengan dilakukannya “Ikrar Aqaba”. Ya, ikrar Aqaba adalah sebuah perjanjian yang dilakukan oleh Rasulullah dengan muslimin dari Yatsrib pada tahun 622M.
Mengapa ikrar Aqaba menjadi salah satu kunci kesuksesan hijrah Nabi? Belajar dari hijrah Nabi, apa prasyarat yang harus dipenuhi agar seseorang bisa sukses dalam hijrahnya?
Author : Titah Aksara Langit
0 Views
Momen-momen Menentukan di Tahun Pertama Hijriah
Seperti yang banyak kita ketahui, Islam berkembang sangat pesat seusai Rasulullah memutuskan untuk hijrah dari Mekah ke Madinah. Di Madinah, pemeluk Islam terus bertambah, perekonomian terus terbangun, dan kekuatan Islam pun semakin besar.
Jika kita mau menilik lebih dalam, seluruh pertumbuhan tersebut bukanlah hasil yang dicapai tanpa sebuah pemikiran yang cemerlang dan kerja keras. Pada masa-masa awal hijrah, Rasulullah telah demikian merumuskan apa saja langkah-langkah yang akan ia aktuskan, agar Islam dapat terus eksis, bertumbuh dan berkembang di bumi Madinah. Gagasan brilian Nabi tersebut, terangkum dalam beberapa momen yang dipotret dari kisah sejarah hidup Nabi Muhammad SAW.
Apa saja momen-momen yang menentukan bagi eksistensi Islam di masa awal hijrah? Mengapa peristiwa-peristiwa tersebut memiliki implikasi besar bagi tumbuh dan berkembangnya Islam?
Author : Tria Yulian Saputra
0 Views
Dakwah Sebagai Pendorong Kepedulian terhadap Bangsa
Selama ini, dakwah selalu diidentikkan dengan seruan untuk menjalankan ibadah-ibadah ritual saja, seperti: sholat, puasa, dzikir, ataupun haji. Sedangkan dakwah yang menyeru umat agar mau peduli terhadap bangsanya, masih sangat jarang kita jumpai.
Padahal, di masa Rasulullah dulu, melalui dakwah umat Islam dibimbing untuk mau peduli dan menjaga bangsanya. Hal ini terlihat salah satunya pada saat umat Islam hidup di tengah keberagaman di Madinah. Di samping itu, peranan dakwah dalam membangun kepedulian terhadap tanah air, juga pernah dicontohkan oleh KH. Hasyim Asy’ari manakala beliau mendengungkan “Resolusi Jihad” kepada santri-santrinya untuk berperang melawan penjajah.
Mengingat begitu besarnya peranan dakwah bagi pembentukan sikap kepedulian umat, maka perlu kiranya bagi para da’i untuk merumuskan dakwah yang bisa mendorong umat agar memiliki kepedulian terhadap nusa dan bangsa. Bagaimanakah caranya?