Author : Akbar Suro
0 Views
Semua Bisa Jadi Pahlawan
Ketika mengenang pahlawan, kita pasti merasa takjub dan bangga akan segala perjuangan mereka. Namun di sisi lain, kita mungkin juga merasa berkecil hati dan tidak percaya diri untuk bisa menjadi sesosok pribadi yang sama selayaknya para pahlawan tersebut.
Namun sesungguhnya kita semua tidaklah perlu berkecil hati, sebab sejatinya setiap diri diciptakan oleh-Nya untuk menjadi pahlawan. Pahlawan, yang bahkan tidak hanya memiliki nilai di dunia saja, tetapi juga di akherat kelak.
Mengapa setiap orang bisa menjadi pahlawan?
Author : Purwo Prilatmoko
0 Views
Pemburu Kualitas Amal
Kata banyak orang, beramal itu bisa kepada siapa saja dan kapan saja, yang penting ikhlas, pasti akan dapat pahala. Sehingga beramal tidak perlu banyak perencanaan, yang penting niat dan dijalankan. Saya, Anda, kita, mungkin juga memiliki kebiasaan yang sama dengan prinsip di atas.
Akan tetapi, tahukah kita bahwa “amal berkualitas” itu nyatanya tidak sembarang bisa didapatkan oleh semua orang. Layaknya mendapatkan hasil tangkapan hewan yang berkualitas, ia pun perlu untuk diburu. Di samping itu, ada banyak langkah yang bahkan perlu dipersiapkan untuk bisa meraih amalan jenis itu.
Mengapa amal berkualitas itu perlu untuk diburu? Langkah-langkah apa saja yang perlu dipersiapkan untuk memburu amal tersebut?
Author : Rahayu Dwi Candradini
0 Views
Menghitung Prospektus Amal Sholeh
Untuk dapat meraih surga-Nya, setiap manusia wajib mengumpulkan amal sebanyak-banyaknya. Maka dari itulah, manusia pada akhirnya perlu untuk menjaga konsistensinya dalam beramal. Namun yang jadi persoalan, perkara menjaga konsistensi itu tidak mudah. Terlebih kenikmatan dalam beramal bersifat abstrak, sulit untuk dirasakan secara langsung.
Akan tetapi jika kita telaah, sejatinya ada sebuah cara agar kita bisa merasakan nikmatnya beramal. Metode tersebut yakni dengan “menghitung prospektus amal sholeh”. Lebih detilnya, kita bisa menkonkritkan keuntungan dari menjalankan sebuah amalan.
Bagaimana cara mengkonkritkan prospektus sebuah amalan?