Author : Johar Indra S.
0 Views
Kesalahan Pandangan HAM Kaum Homoseksual
Fenomena homoseksual kian membuat keresahan di masyarakat. Betapa tidak, bila melihat pertumbuhan dan penyebarannya yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ditambah lagi, ketika mengetahui bahwa saat ini perilaku tersebut telah mendapat legitimasi dari orang-orang yang menyebut dirinya sebagai ustad. Seorang guru besar di salah satu universitas Islam bahkan membenarkan perilaku mereka dengan argumentasi bahwa homo itu merupakan ketetapan Allah.
Di samping mencari dukungan dari tokoh berpengaruh di masyarakat, kaum homoseksual juga selalu berlindung di balik atas nama HAM (Hak Asasi Manusia). Dengan dalih HAM, mereka menuntut untuk mendapatkan hak-haknya sebagaimana hak orang normal lainnya. Beberapa hak tersebut di antaranya seperti diakui keberadaannya, diijinkan/dilegalkan untuk melakukan pernikahan sejenis, dsb.
Lantas, benarkah menjadi homoseksual itu merupakan ketetapan Allah? Benarkah perilaku homoseksual dapat dibenarkan dengan pendasaran bahwa itu merupakan HAM?
Author : Nanda al-Khawarizmi
0 Views
Menjaga Resolusi
Setiap menginjak tahun yang baru, banyak orang berbondong-bondong menyusun resolusinya. Ya, resolusi bisa dikatakan memiliki arti yang penting bagi setiap orang karena ia dapat menjadi pemandu arah bagi berjalannya hidup di tahun yang baru.
Namun sayangnya, semangat ketika merumuskan resolusi tidak sebanding dengan saat mengimplementasikannya. Seperti yang ditemukan dalam sebuah penelitian, bahwa dari keseluruhan resolusi yang dibuat, 80 % akan banyak ditinggalkan pada pekan ke-2 bulan Februari dan hanya 8% orang yang tetap menjalankan resolusi mereka. Di samping itu, disebutkan pula bahwa 42-92 % resolusi tahun baru, kebanyakan pada akhirnya akan gagal tercapai.
Lantas, apa kiranya yang menjadi penyebab sebuah resolusi tidak diimplementasikan? Bagaimana sesungguhnya cara menjaga agar resolusi tetap bisa dijalankan?
Author : Erwin Mardianto
0 Views
Kesehatan Mental
Dalam menjalankan tugas-tugas pembangunan masyarakat, tidak hanya dibutuhkan fisik yang prima dan kemampuan yang baik, tapi juga mental yang kuat. Ya, sebab tanpa mental yang baik/sehat, seseorang akan kesulitan untuk bisa mengerahkan segenap kemampuannya dalam mengatasi segala tantangan dan kesulitan.
Namun nyatanya, masih banyak di antara kita yang memiliki kesehatan mental yang lemah. Karena mental yang lemah tersebut, produktivitas kita pun jadi menurun dan prestasi kerja semakin meredup.
Seperti apakah mental yang sehat itu? Bagaimana prinsip-prinsip dalam membangun kesehatan mental?