Author : Johar Indra S.
0 Views
Harga Ketaatan dalam Berorganisasi
Islam diturunkan sebagai jawaban atas masalah di masyarakat. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, umat Islam diperintahkan untuk berjalan secara beriringan, membentuk suatu ikatan yang kuat (berorganisasi). dengan berorganisasi lah, Nabi Muhammad mampu membangun masyarakat yang semula jahiliyah, hingga menjadi suatu tatanan masyarakat yang baik. Salah satu syarat organisasi islam yang dipimpin Nabi mampu bangkit adalah, adanya ketaatan pada pimpinan. Dan ini diadaptasi oleh para sahabat selepas Nabi wafat.
Ketaatan ini seperti yang dicontohkan oleh umar, ketika khalifah Abu Bakar memutuskan usamah sebagai panglima perang. Meskipun awalnya tidak sepakat, tapi umar tetap taat pada keputusan pemimpinnya.
Sebagai bagian dari organisasi Islam, banyak hal yang perlu dipelajari dari prilaku taat tersebut. Bagaimana sebenarnya harga ketaatan dalam berorganisasi?
Author : Erwin Bachtiar
0 Views
Menata Mental Menghadapi Godaan Gaya Hidup Non-Perjuangan
Kehidupan seorang pejuang, tentunya berbeda dari orang biasa. Secara waktu, pilihan aktifitas, tanggung jawab, tentunya banyak dialokasikan untuk perjuangannya. Seringkali konsekwensi dari perjuangan tersebut dijalani dengan proses yang tidak mudah, terasa berat, melelahkan, bahkan menyakitkan. Apalagi ketika dibandingkan dengan gaya hidup orang kebanyakan yang tidak memperjuangkan pembangunan masyarakat, terlihat bebas dalam menjalani kehidupan, tanpa ada tuntutan dan pengorbanan.
Sesekali timbul rasa iri, bayangkan saja, tarikan gaya hidup seperti itu tentunya sangat kuat, dan disosialisasikan dalam berbagai media. Bahaya jika rasa iri tersebut tumbuh menjadi keraguan atas pengorbanan yang selama ini dilakukan sebagai pejuang, mengakibatkan dirinya sering mengeluh, menawar, atau menghindari tuntutan pengorbanan. Kondisi psikologis seperti itu, bisa-bisa membuat seseorang gugur dari jalan perjuangan. lantas, bagaimana seharusnya mental ketika berhadapan dengan godaan gaya hidup non-perjuangan?