Tahun ke-4 Edisi 34

Di dunia ini, ibu adalah sosok yang tak akan pernah tergantikan dengan apapun. Keberadaannya pun, begitu dimuliakan di berbagai penjuru negeri. Salah satu wujud penghormatan itu yakni dengan dibuatnya beraneka peringatan untuk mengenang sosok ini. Seperti misalnya di Indonesia yang perayaannya dilakukan pada setiap tanggal 22 Desember, dan juga peringatan Mother’s Day di dunia internasional yang diselenggarakan pada tiap minggu ke-2 bulan Mei. Pemuliaan terhadap ibu sejatinya bukan hanya dilakukan pada masa ini. Dahulu, Rasulullah pun mengajarkan pada kita untuk memuliakan ibu. Hal ini dapat kita ketahui berdasarkan informasi dari salah satu hadist, tatkala Rasul menyebut ibu sebanyak 3 kali ketika seseorang bertanya kepada beliau mengenai sosok yang wajib kita muliakan untuk pertama kalinya. Mengapa sosok ibu begitu dimuliakan? Bagaimana sikap seharusnya yang dimiliki oleh seorang anak dalam memperlakukan ibunya menurut pandangan Islam?

Setiap menuju momen pergantian tahun, sebagian besar orang selalu menyambutnya dengan mempersiapkan berbagai perayaan. Beberapa di antaranya seperti pesta kembang api, konvoi bersama, pesta bakar ikan, dsb. Seolah, memang begitulah cara seharusnya dalam menghadapi momen spesial tersebut. Padahal, setelah semua gelaran tersebut usai, seringkali tak ada hasil yang bisa kita rasakan. Tak ada perubahan apapun dari tahun sebelumnya, bahkan resolusi yang dibuat hanya sekedar menjadi pemanis di buku perencanaan. Hari-hari di tahun yang baru, juga berlalu dan berjalan begitu saja tanpa memiliki makna. Momen pergantian tahun pun pada akhirnya, hanya sekedar menjadi rutinitas yang tak benar-benar kita pahami maknanya. Lantas, seperti apakah makna sebenarnya dari momen pergantian tahun? Bagaimanakah cara menghadapi momen tersebut secara tepat?