Author : Henny Anggraini
1 Views
Membentengi Diri Menghadapi Dinamika Perasaan Saat Berkarir
Waktu kecil, mungkin kita dengan mudahnya menyebutkan satu profesi yang kelak akan menjadi cita-cita kita. Namun, hal ini akan sangat jauh berbeda ketika kita menginjak dewasa, bisa tidak enak makan, tidak enak tidur manakala memikirkannya. Ya, sebab karir bukanlah sekedar sebuah pekerjaan yang akan kita lakukan barang satu atau dua hari saja, tapi sepanjang hidup kita. Jadi, bisa dibayangkan bukan bagaimana rasanya menjalani sebuah karir yang tidak sesuai dalam waktu yang amat lama.
Namun dalam prakteknya, masih banyak orang yang memilihnya dengan penuh emosional, tanpa pertimbangan yang matang, atau memilih karena pengaruh orang lain. Hingga akhirnya ketika menjalankannya tidak totalitas, tidak bersemangat, atau bahkan berhenti di tengah jalan. Tidak mau mengalami hal yang sama, tentu kita butuh tahu bagaimana sebenarnya memilih karir yang tepat itu. Di samping itu kita juga perlu tahu bagaimana cara mendudukkan perasaan dalam proses pemilihan karir. Bagaimana caranya? Temukan jawabannya pada materi pertama edisi minggu ini.
Author : Tiara Utami Hardiyanti
1 Views
Bencana dan Keimanan
Bencana, siapapun tentu tidak mau mengalami hal tersebut dalam hidupnya. Namun nyatanya, tak ada satupun orang yang luput dari ancaman bencana, apalagi bagi kita semua yang hidup di Indonesia. Seperti yang diketahui, Indonesia memiliki 127 gunung api aktif dan 76 di antaranya dinyatakan berbahaya. Di samping itu, posisi negara kita yang dikelilingi oleh lempeng dunia, juga membawa sebuah konsekuensi akan terjadinya gempa bumi. Sebuah survey dari lembaga luar bahkan menyebutkan bahwa Indonesia menempati peringkat pertama dari 265 negara dunia yang beresiko tinggi dilanda tsunami.
Mengetahui berbagai potensi bencana di atas tentunya membuat kita mawas diri. Sebab, bagaimana pun juga dan dalam kondisi apapun juga, manusia harus selalu siap menjalankan tanggungjawabnya sebagai khalifah fil ard. Untuk itu kita perlu mengetahui bagaimana cara agar semangat untuk selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya tetap ada dalam diri sekalipun psikis sedang terguncang akibat mengalami bencana. Bagaimanakah caranya? Simak kupasannya hanya di Buletin Ulul Albab edisi minggu ini.
Author : Munadiya
1 Views
Meningkatkan Produktivitas Melalui Time Management
“Waktu itu bagaikan pedang, apabila tidak waspada, maka pedang itu akan memotong leher kita,” ungkapan di samping bisa jadi ada benarnya. Ya, waktu adalah sesuatu yang amat berharga bagi kehidupan kita. Bahkan dalam Al-Quran, Allah juga sering mengingatkan kita akan pentingnya penggunaan waktu.
Namun sayangnya, masih banyak orang-orang di negeri ini yang kurang peduli pada pengelolaan waktunya. Banyak bersantai, suka menunda pekerjaan adalah beberapa contohnya. Hal ini sangat berbeda jauh dengan sdm-sdm negara lain yang begitu menghargai waktu sehingga memiliki produktivitas kerja yang tinggi dan dengan semangat kerja yang besar tersebut, bukan hanya berefek pada kemajuan tiap individunya tapi juga kemajuan bagi bangsanya.
Bagaimana cara memanajemen waktu agar kerja kita bisa lebih produktif? Simak ulasannya di materi ke-3 Buletin Ulul Albab edisi minggu ini.