Tahun ke 2 Edisi 25

"Hidup tidak selalu berjalan mulus, suatu ketika manusia harus siap menghadapi momen dimana masalah dan situasi kritis ada di dalamnya, entah itu berupa bencana alam, menghadapi musuh besar ataupun ujian sulit lainnya. Dan di kala masa-masa kritis itu terjadi, seseorang pada umumnya akan merasa cemas, panik, dan takut. Padahal, jika kondisi psikologis tersebut muncul berlebihan, hal itu malah bisa menjadi bumerang. Masalah kritis tidak kunjung selesai dan justru sebaliknya menjadi kian runyam. Namun, ada sebuah teladan yang bisa kita petik dari Rasulullah SAW, saat beliau menghadapi momen-momen kritis yang pernah menimpanya. Suatu momen dimana hidup dan mati beliau dipertaruhkan. Dan pada akhirnya, beliau pun mampu mengatasi detik demi detik yang menegangkan tersebut. Momen kritis seperti apakah yang pernah dialami oleh Nabi kala itu? Bagaimanakah cara Nabi dalam menghadapi masalah dan situasi kritis yang menghadang beliau? Hikmah apakah yang bisa kita petik dari kisah Rasulullah tersebut?"

"Pernahkah kita merasa ketika dihadapkan pada pekerjaan atau target baru justru malah berpikir demikian, “Aku tidak mungkin bisa melakukan pekerjaan/mencapai target itu. Aku pasti gagal jika mengerjakan pekerjaan itu.” Atau ketika diberikan amanah yang lebih tinggi atau job yang lebih banyak muncul ungkapan, “Kenapa harus ditambah lagi pekerjaannya/kenapa diberi amanah lagi yang lebih tinggi, padahal sudah enak pekerjaan/posisi yang sekarang.” Jika ada yang sering mengalami demikian maka waspadalah kawan, karena Anda sedang terkena yang namanya “Mental Block”. Mental block ini bisa menyerang siapa saja. Dan bahayanya adalah ia sesuatu yang tidak kasat mata, sehingga terkadang datang tanpa kita sadari. Jika tidak disikapi dengan tepat akan berefek pada kesiapan kita dalam menghadapi dinamika hidup dan bahkan bisa menjadi penghalang langkah kita untuk mencapai titik optimal kesuksesan. Apakah sesungguhnya “Mental Block” itu? Apa penyebab munculnya? Bagaimana cara mengatasi mental block?"