Tahun ke 2 Edisi 31

"Peringatan Maulid Nabi biasanya disambut dengan gegap gempita oleh seluruh umat Islam di seluruh penjuru dunia. Ada yang mengadakan pengajian, bersholawat ataupun membagi-bagikan santunan kepada anak yatim piatu. Namun sayangnya, antusiasme perayaan tersebut masih belum sebanding dengan semangat untuk meneladani kepribadian Nabi. Padahal, jika seluruh umat muslim memiliki sifat-sifat yang dimiliki oleh Rasulullah, dampak positifnya bisa sangat luar biasa, Islam akan kuat, tidak rapuh ataupun keropos. Sehingga kekhawatiran Nabi dulu pun tidak akan terjadi, seperti yang pernah disabdakan oleh beliau, “Setelah aku wafat, setelah lama aku tinggalkan, umat Islam akan lemah. Di atas kelemahan itu, orang kafir akan menindas mereka, bagai orang yang menghadapi piring dan mengajak orang lain makan bersama,” (hadist riwayat Thauban r.a.). Sifat-sifat apa saja yang patut kita teladani dari Nabi Muhammad SAW tersebut? Bagaimana bentuk implementasi sifat tersebut dalam kehidupan sehari-hari?"

"Di kala mengalami ujian yang datang bertubi-tubi dan segala daya upaya telah dilakukan namun tak jua menemukan titik terang, tak jarang kita mengharapkan “pertolongan Allah”. Namun, datangnya pertolongan Allah sendiri adalah suatu misteri. Bagaimana tidak, bila hadirnya seringkali tiba-tiba dan dengan cara yang tak terduga. Namun tanpa kita sadari, Allah sejatinya telah memberi petunjuk mengenai hal tersebut. Sabar dan shalat, adalah cara untuk meraih pertolongan Allah, sebagaimana yang termaktub dalam QS. Al-Baqarah ayat 153, “Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta dengan orang-orang yang sabar.” Kira-kira apa keterkaitan antara sabar dan sholat dengan pertolongan Allah? Apa makna sesungguhnya dari meraih pertolongan Allah itu?"