Tahun ke 2 Edisi 37

"Membaca berita banyak sekali manfaatnya. Dengan adanya, kita bisa tahu tentang berbagai hal yang terjadi di luar sana. Di samping itu, berita juga bisa menjadi pijakan kita dalam melangkah. Namun sayangnya, tidak semua berita real sesuai dengan kenyataannya. Ribuan di antaranya bahkan dikabarkan merupakan berita palsu (hoax). Bagaimana tidak ribuan, bila diketahui ada sekira 800 ribu situs dan akun media sosial yang aktif menyebarkan berita palsu. Menyikapi hal tersebut, umat Islam harus memiliki kewaspadaan dalam menghadapinya. Mengingat masih banyak dari umat muslim yang mudah tersulut emosi dan terprovokasi dengan berita-berita palsu. Selain itu, para pembuat berita palsu tidak akan pernah berhenti memproduksi berita hoax, sebab mengingat ada berbagai motif yang mendorong di balik disebarkannya berita-berita tersebut. Apa motif dari disebarkannya sebuah berita palsu? Bagaimana cara mewaspadai berita palsu agar kita tidak mudah terpengaruh olehnya?"

"Berpenampilan enerjik, sensual dan menarik, demikian yang sering terlihat dari seorang Dewi Sandra. Namun, itu dulu, 5 tahun yang lalu. Kini ia sudah tak seperti itu lagi. Hijab telah menjadi satu bagian yang wajib ia kenakan sehari-hari. Tidak hanya publik yang dibuat tercengang atas perubahan tersebut, sebagian dari kita pun mungkin demikian. Mengapa kita tercengang? Ya, karena bagi kita, perubahan tersebut mungkin terkesan cepat dan tiba-tiba. Padahal, nyatanya tidak demikian adanya. Berbagai rintangan dan pergulatan batin sempat menerpa Dewi sebelum membuat keputusan tersebut. Namun, selangkah demi selangkah, pada akhirnya ia pun menemukan hidayah itu. Hidayah yang mengetuk hati nuraninya. Bagaimana dinamika Dewi Sandra dalam menemukan hidayah? Bagaimana pula wujud komitmen darinya atas langkah hijrahnya tersebut?"