Author : Johar Indra Surya
0 Views
Menjadikan Pekerjan Bernilai Ibadah
"Bekerja memang penuh dinamika, terkadang kita menjumpai kesulitan, tantangan, kegagalan dan sebagainya. Namun meski demikian, bukan berarti kita boleh melakukannya secara asal-asalan, tidak memperhatikan proses ataupun hasil kerja. Di samping itu, kita juga tidak boleh menjalankannya dengan cara-cara yang tidak baik demi mencapai target, misalnya saja dengan melakukan kecurangan, kebohongan, manipulasi atau cara buruk lainnya. Mengapa demikian? Ya, sebab bekerja merupakan salah satu hal yang diperintahkan oleh Allah kepada manusia. Sehingga, bila kita melaksanakannya dengan baik dan benar, maka pekerjaan tersebut bisa bernilai ibadah. Sebaliknya, jika kita melaksanakannya dengan buruk, menggunakan cara yang salah, maka pekerjaan yang kita lakukan tersebut akan menjadi suatu hal yang sia-sia dan tidak memiliki manfaat ataupun kebaikan.
Untuk itu, kita perlu mengetahui bagaimanakah cara agar pekerjaan kita dapat bernilai ibadah, sehingga kita akan mendapatkan kebaikan di dunia dan mendapatkan ganjaran pahala di akherat kelak. Seperti apakah caranya?"
Author : Argadinata & Kyoku Anggara
0 Views
Meneladani Mental Pembelajar Abu Ali al-Husyn bin Abdullah bin Sina
"Siapa yang tidak mengenal Ibnu Sina, tokoh besar Islam yang begitu berjasa dalam melakukan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berbagai bidang ilmu telah ia gali, beberapa di antaranya seperti: dalam bidang kedokteran, ia menemukan teori penularan TBC, teori peredaran darah manusia dan anatominya; di bidang fisika ia menemukan termometer; di bidang kimia menemukan teknik destilasi uap, dan di bidang psikologi, ia menulis berbagai jurnal tentang psikologi dan psikiatri.
Setiap dari kita pasti bertanya-tanya, bagaimana Ibnu Sina bisa sehebat dan secerdas itu? Mengulik dari sejarah hidupnya, diketahui bahwa kecerdasan yang dimiliki Ibnu Sina bukanlah suatu hal yang diperoleh dengan mudah, akan tetapi hal tersebut terbentuk karena mental pembelajar yang dipunyai olehnya. Mental yang telah dibentuk sejak ia kecil.
Bagaimanakah gambaran mental pembelajar Ibnu Sina yang membuatnya mampu memberikan banyak karya di bidang IPTEK? Hikmah apa yang bisa dipetik dari mental pembelajar yang dimiliki oleh Ibnu Sina tersebut?"