Tahun ke 2 Edisi 05

"Pernahkah kita melalaikan tugas sebagai seorang manusia? Yaitu melaksanakan perbaikan di masyarakat? Banyak hal yang bisa membuat kita lalai, baik dari diri kita sendiri, maupun sebab-sebab yang berasal dari kedirian. Salah satu yang bisa mempengaruhi manusia hingga tidak melaksanakan tugasnya adalah bisikan syaitan. Disebutkan dalam sejarah nabi, bahwa syaitan memiliki peran penting untuk menjerumuskan manusia ke dalam keburukan. Bahkan dalam Al Quran disebutkan hingga 88 kali. Hal ini membuat peran syaitan dalam mengganggu manusia tidak bisa dianggap remeh. Sebagai pengemban misi khalifah fil ard, tentu manusia harus waspada terhadap gangguan tersebut. Untuk itu, kita perlu mengetahui bagaimana syaitan dalam menjalankan tipu dayanya."

"Seringkali saat kita dihadapkan pada banyaknya tantangan yang bertubi-tubi menimpa, kita merasa begitu berat sekali memikul beban tersebut, bahkan tak jarang dalam pikiran sampai terbersit keraguan, akankah bisa menghadapinya dan tetap bisa mencapai apa yang diinginkan. Semangat mengendur, fisik menjadi loyo, malas untuk berusaha dan bangkit lagi, bahkan yang lebih ekstrim menyatakan diri mundur dari usaha mencapai tujuan, begitulah kiranya gambaran ketika seseorang telah “kehilangan” harapan untuk dapat meraih tujuannya setelah ditempa berbagai tantangan. Melihat fenomena seseorang yang kehilangan harapan seperti demikian, menjelaskan pada kita begitu berartinya sebuah harapan bagi seseorang dalam mencapai tujuannya. Dengan masih dimilikinya harapan, seseorang akan bisa mencapai tujuannya, seperti halnya suksesnya dakwah Nabi Muhammad karena adanya harapan untuk mentoyyibahkan jazirah Arab, dan suksesnya Al-Fatih menaklukkan Konstantinopel karena adanya harapan bahwa ramalan Nabi bisa diwujudkan. Kita mungkin tergelitik, sedemkian besarkah pengaruh adanya sebuah harapan? Bagaimana sebuah harapan bisa mendorong seseorang mampu meraih apa yang diinginkannya? Penasaran dengan jawabannya?"